Publiknews. Co, Samarinda – Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Wali Kota, Abdul Rohim mengatakan bahwa program Wali kota yakni bantuan keuangan beruapa peralatan sarana dan prasarana (Sapras) sekolah di kota Samarinda pada 2023 telah mencapai 50%.
Hal tersebut disampaikannya pada saat melakukan rapat bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Samarinda beberapa waktu lalu.
“Pada 2023 itu kita kroscek datanya paling kurang lebih baru 50% yang tersentuh dari realisasi serapan anggaran untuk Sapras,” ucap Abdul Rohim.
Pria yang akrab disapa Rohim tersebut menjelaskan bahwa salah satu program tersebut yaitu menunjang program belajar 12 tahun karena hal itu juga disampaikan waktu pihak Pemerintah kota dala pengampaian LKPj bersama dengan DPRD.
“Yang kita dapatkan datanya ternyata masih banyak sekolah-sekolah yang peralatan dan sarana prasarananya belum memenuhi standarisasi jadi harus ada standarisasi SNI terkait dengan sekolah” terangnya.
Lanjutnya. “Kan terakhir yang di didepankan itu pasar SNI mestinya yang ada dalam program prioritas kan tunjangan pendidikan, mestinya sekolah itu yang diprioritaskan untuk karena di situ manusianya yang di didik” lanjutnya.
Terkhir disebutkanya, sesuai dengan laporan yang telah disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda, Asli serapan anggaran secara keseluruhan sudah sangat baik.
“Aggaran tadi kalau acuannya dari laporan tinggal 10% yang belum terserap, nah itu kita sudah dapat klarifikasinya soal guru atau tenaga pendidikan yang pensiun itu kan tidak bisa dibayarkan tentunya akhirnya itu jadi silpa karena itu silpa positif aja tapi kalau dari sarapan anggaran enggak ada masalah yang signifikan, justru masalahnya ada pada alokasi anggaran yang masih sangat sangat kurang” pungkasnya.
(Adv/Rid/Eka)