Publiknews. Co, Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati mengatakan bahwa Kaltim dalam empat empat tahun terakhir, persentase orang miskin di Kaltim.
Menurut data yang dirilis oleh BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltim. masing-masing tahun 2020 sebesar 6,10 persen, tahun 2021 (6,54) dan tahun 2022 lalu sebesar 6,31 persen. Pada tahun 2023 ini sampai bulan September lalu malah naik menjadi 6,44 persen.
Kendati demikian, kata dia. Angka statistik tentang warga miskin di Kalimantan Timur ini menjadi patokan untuk menyusun program-program pembangunan daerah ke depan.
Lanjutnya, hal itu terjadi dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi meningkatnya angka kemiskinan. Kemudian, Puji Setyowati memberikan contoh seperti halnya pemutusan hubungan kerja, kurangnya lapangan kerja bahkan terjadinya inflasi sehingga membuat harga pangan di pasar mengalami pelonjakan.
“Kita tidak bisa melihat hanya penilaian yang sempit, tapi kita harus liat secara luas konteks kemiskinan itu,” ujar Puji.
Legislator yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Samarinda mendorong pemerintah provinsi Kaltim agar memberikan peluang kepada masyarakat diberi dengan membuka seluas-luasnya lapangan pekerjaan.
Hal itu diperkuat dengan mengingat melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di benua Etam.
tak lupa Ia juga meningkatkan pemerintahan untuk merealisasikan hal itu diperlukan pembangunan hilirisasi agar disesuaikan di 10 Kabupaten/ Kota.
“Mulai dari sektor perikanan, pertanian ataupun peternakan. Kita punya semua, tinggal menyesuaikan saja oleh karena itu kita minta kepada Pemprov untuk membangun hilirisasi industri,” tukasnya.
Sebagai Informasi, Angka kemiskinan di Kalimantan Timur secara persentase masih berada di kisaran 6 persen. Walaupun berada di bawah angka nasional (BPS: Maret 2023 tercatat 9,36 persen), tapi tetap menjadi perhatian serius kalangan DPRD Kalimantan Timur. (Adv/red/eka)