PUBLIKNEWS .Co.KUKAR. Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Kartanegara mengadakan Rembuk Stunting 2024, diaula Rapat Bappeda Kukar, Rabu (27/3/2024).
Kegiatan yang dibuka Sekda Sunggono tersebut mengangkat tema “Penguatan Komitmen Mewujudkan Generasi Emas Kukar Bebas Stunting,”. Kegiatan tersebut digelar di ruang rapat Bappeda Kukar Rabu (27/3/24).
Sekda Sunggono mengatakan bahwa rembuk stunting yang dilaksanakan menjadi bagian tahapan dari kegiatan konfergensi stunting. Langkah konfergensi dilakukan berdasar rekomendasi BPK atas apa yang sudah dilakukan, termasuk melakukan evaluasi.
“Angka prevelensi stunting ada di Kukar sudah ada penurunan yang signifikan di banding tahun lalu.” Katanya.
Berdasarkan data Bawah Garis Merah (BGM) dari masyarakat ke Kementerian kesehatan dan disampaikan kepada Pemkab Kukar, nagka turun jadi 16,39 persen, yang sebelumnya 17,6 persen.”Target kita Insya Allah tahun ini bisa dibawah 16 persen,” tegasnya.
Menurut penjelasan Sunggono, bahwa program pemerintah pusat program pemerintah juga linier dengan program penurunan stunting. Dimana semua pelayanan dasar bisa terselesaikan termasuk masalah stunting ini. Artinya penurunan stunting menjadi program daerah yang sudah kita tetapkan di RPJMD cuma beda saja nama kegiatannya.
“Lokus penanganan stunting tahun ini ada 48 desa yang diusulkan oleh Dinas Kesehatan. Penetapan lokus stunting itu ada cara dan indikator nya. Kalau dilihat sepintas ada warna merah kuning dan ungu hal ini menggambarkan status kebutuhan dan pemenuhan yang ada di suatu wilayah dari situlah taman teman mengusulkan tahun ini 48 desa,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Sunarto, Plt Kepal DPPKB Kukar Arianto dan seluruh OPD Kukar.(adv)