Publiknews.co Samarinda – Anhar, anggota DPRD Samarinda, memberikan tanggapan terhadap isu lumbung pertambangan yang diusulkan menjadi lumbung pangan. Dalam pandangannya, penunjukan tambang nikel sebagai lumbung pangan memerlukan pemahaman mendalam terkait ilmu lingkungan dan pertanian.
Anhar menyuarakan kekhawatiran terhadap rencana tersebut dan menantang Pelaksana Tugas (PJ) Gubernur Kalimantan Timur untuk lebih memahami implikasi lingkungan.
“Saya menegaskan bahwa bekas tambang memerlukan waktu puluhan tahun untuk mengembalikan kondisi tanahnya. dan PJ Gubernur perlu meningkatkan pemahaman terkait lingkungan dan pertanian, terutama dalam konteks Kalimantan Timur yang memiliki karakteristik unik,”ujarnya pada Selasa (23/01/2024).
Kemudian, ia mengajak para pemangku kebijakan untuk lebih mendalam mempertimbangkan dampak lingkungan dan aspek pertanian sebelum mengambil keputusan terkait transformasi tambang menjadi lumbung pangan di Kalimantan Timur.
“Kalimantan timur ini bagaimana mau di gali, misal di gali jadi lumbung pangan, lumbung pangan apa gitu. Saya senang dan hargai atas ide PJ Gubernur, tapi beliau masih harus banyak belajar lagi,”tutupnya
Penulis Nur Ainunnisa | Editor Eka Mandiri