Ket/Foto : Kampanye Akbar Calon Presden (Capres) Nomor O1, Anis Baswedan saat menyampaikan orasi di depan ratusan pendukungnya, di GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda. Rabu (7/2/2024).
Publiknews. Co, Samarinda – Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia nomor (No) urut 01, Anis Baswedan sebut di Kalimantan Timur (Kaltim) masih banyak terdapat ketimpangan dan ketidakadilan merupakan sebagian unsur permasalahan yang ada di Kaltim. Terkhusus daerah pelosok.
“Salah satu masalah terbesar di Republik ini sekarang adalah ketimpangan, ketidakadilan antara kota dengan desa, antara pusat dengan pelosok, antara yang terdidik dan tak berkesempatan terdidik. Apakah itu perlu diteruskan?, tentu tidak,” ujarnya Capres No. 01 Anis-Muhaimin saat melakukan kampanye Akbar di GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda. Rabu (7/2/2024). Kemarin sore.
Menurutnya, di Kaltim terdapat permasalahan yang sulit untuk diselesaikan seperti jalan rusak. Padahal, Kaltim merupakan daerah yang amat kaya, sehingga tidak memungkinkan jika tidak diselesaikan.
“Apa yang terjadi bermacam-macam, tapi Intinya satu, tidak sulit menyelesaikan jalan rusak, betul?. Ada yang disebabkan korupsi, ada yang disebabkan karena abai atau tidak dianggap penting tidak dikerjakan, tidak ada alokasi anggaran,” tuturnya.
Kampanye yang dihadiri ratusan pendukungnya tersebut, Ia mengatakan bahwa jika ingin melakukan perubahan tidak cukup hanya menduduki jabatan, melainkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Ketika kita bicara perubahan, ini bukan soal mengganti foto Presiden di ruang kelas, bukan mengganti foto presiden di kantor-kantor. Kalau itu sudah pasti, tapi jangan sampai foto presidennya ganti kebijakannya tidak ganti,” ungkapnya.
Capres itu pun mengajak masyarakat yang berkumpul untuk bekerja sama dalam membangun negeri. Dengan memastikan suara untuknya di Pemilu 2024, kata perubahan akan dijalankan.
“Kita harus kerja bersama-sama. yang nomor satu adalah memastikan bahwa tanggal 14 besok hari Rabu yang akan datang terjadi perubahan,” ajaknya.
Ia pun mengumumkan kepada partisipan yang hadir untuk merekam ucapannya, baik dengan video, suara, dan lainnya sebagai bukti keprihatinannya kepada kondisi Republik sekaligus akan berupaya penuh melakukan kewajibannya sebagai pemimpin Negara.
“Kita menginginkan Indonesia yang adil, tidak lagi Indonesia yang penuh dengan ketimpangan dengan ketidaksetaraan. Yang berkumpul disini, yang memegang HP ini, yang merekam HP ini, bukanlah orang-orang bayaran, bukanlah orang-orang yang datang karena perintah dan rasa takut. Tapi orang yang datang karena ada semangat untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.
(Rid/Eka)