PublikNews.co SAMARINDA .Anggota DPRD Kalimantan Timur Kaharuddin Jafar melontarkan kritik kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim yang sebelumnya memiliki pengalaman hanya mampu menyerap anggaran sebesar Rp2,29 triliun atau 79,05 persen dari alokasi Rp2,9 triliun pada tahun 2022 lalu.
Ia mengatakan pihaknya tidak ingin Dinas Dikbud mengulang hal yang sama apalagi alokasi anggaran untuk pendidikan yang diamanatkan sebesar 20 persen dari APBD, akan menunjukkan nominal yang semakin besar.
“Sektor pendidikan harus dioptimalkan lagi, karena belum menjadi program prioritas pemerintah, padahal sektor ini berkaitan dengan masa depan Kaltim dan Indonesia umumnya dan cakupan sangat luas, di seluruh Kaltim, khususnya jenjang SMA/SMK/SLB,” ujarnya
Ia mengatakan pihaknya tidak ingin Dinas Dikbud mengulang hal yang sama apalagi alokasi anggaran untuk pendidikan yang diamanatkan sebesar 20 persen dari APBD, akan menunjukkan nominal yang semakin besar. Disdikbud Kaltim mendapatkan alokasi anggaran Rp4 triliun di APBD 2023.
“Kita berharap anggaran di semua OPD itu bisa terserap dengan baik dan cepat. Karena realisasi anggaran yang efisien juga tidak kalah penting dalam proses pembangunan,”
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Kaltim sebenarnya bukan hanya tugas Disdikbud, melainkan menjadi tanggung jawab semua pihak serta ia mendorong semua OPD untuk bahu-membahu melakukan program pembangunan dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia seperti melakukan pelatihan atau apapun itu sesuai dengan tupoksinya.
Harapannya, tahun ini serapan anggaran pendidikan bisa di atas 95 persen. Karena dengan pendidikan yang berkualitas Kaltim dapat meningkatkan sumber daya manusia.
Penulis Nur Ainunnisa | Editor Ekanika