PUBLIKNEWS. CO – SAMARINDA– Ketua komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono telah melakukan pertemuan dengan Dua perusahaan, yakni PT Pelindo Regional 4 dan Perusda PT MBS.
Dalam pertemuan itu Komisi II Menginisiasi agar adanya Kapal Tunda di Sungai Mahakam akan menjadi garapan bisnis baru Perusahaan Daerah PT Melati Bhakti Setya yang selama ini dikenal dengan nama Perusda MBS. Kapal Tunda beroperasi memberikan jasa tarik ponton dan kapal yang hendak melewati kolong jembatan, terutama yang menjadi aset Pemprov Kaltim, yakni jembatan Kembar Mahkota dan Jembatan Mahakam Ulu.
Dia mengatakan bahwa Perusahaan Badan Usaha Milik Negara itu bersedia berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah, agar manfaat dan keuntungannya dapat dinikmati Kaltim dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah.
“Sebenarnya ini inovasi bisnis. Komisi II DPRD Kaltim mendorong Perusda menangkap peluang usaha kapal Tunda. Bekerjsama dengan Pelindo,” kata Tiyo.
Lanjutnya Ia menjelaskan, PT Pelabuhan Indonesia Persero Regional 4 Samarinda menyambut baik inisiasi adanya kolaborasi seperti itu. Selama ini, urusan jasa Kapal Tunda di sungai maupun laut, menjadi wilayah bisnis BUMN itu dengan menggandeng perusahaan penyedia kapal Tunda. Jika Perusda ingin masuk ke bisnis jasa Kapal Tunda, Pelindo membuka pintu, karena hal itu menjadi kesempatan menambah kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah.
“Prinsip kami di semua daerah. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Tentu kami berterima kasih sudah diajak untuk membangun daerah ini,” kata Yusuf Yunus, General Manager PT Pelindo (persero) Regional IV Samarinda saat pertemuan berlangsung.
Terakhir Politisi Golkar tersebut mengutarakan pendapat nya, bahwa Perusda di Kalimantan Timur, menurut ketua Komisi II Nidya Listiyono, harus mulai melakukan inovasi-inovasi bisnis dengan mengundang pelaku-pelaku usaha lain. Dengan membuka pintu masuknya kolaborasi investasi, maka terbuka peluang Badan Usaha Milik Daerah bisa berkembang pesesat. (Adv)