Publiknews. Co, Samarinda – Anggota Komisi II DPRD kota Samarinda, Laila Fatihah mengatakan bahwa program unggulan pemkot Samarinda yakni menciptakan 10 ribu wirausaha baru di kota Tepian tidak dilakukan tindakan berkelanjutan.
Laila menyampaikan jika program tersebut tidak hanya berfokus pada merekrut pelaku usaha yang sudah ada, tetapi juga bagaimana cara dalam menjaga kelangsungan dan pengembangan bisnis mereka.
Dengan itu, Laila menekankan perlunya memberikan program tambahan bagi wirausaha yang sudah ada, serta mendukung agar mereka terus berkembang secara berkesinambungan.
“Saat ini, baru sekitar 20 persen dari total 40.000 pelaku usaha yang berhasil direkrut, dan masih perlu upaya lebih lanjut untuk meningkatkan jumlah mereka yang terdaftar secara resmi,” ungkapnya.
Lebih lanjut disebutkanya, salah satu tantangan utama adalah pemahaman tentang perpajakan dan kewajiban pelaporan, yang masih menjadi hambatan bagi sebagian pelaku usaha.
“Saya kira, sosialisasi tentang Nomor Induk Berusaha (NIB) dan pendaftaran NPWP sangat diperlukan,” sebut Laila.
Laila juga menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam memberikan pendampingan dan dukungan kepada pelaku UMKM melalui regulasi yang jelas.
Selain itu, Laila juga mengusulkan pendirian sentra UMKM di setiap kelurahan sebagai langkah untuk mengoptimalkan distribusi hasil-hasil UMKM dan meningkatkan pemanfaatan produk-produk lokal, termasuk di sektor perhotelan, dinas, dan lembaga pemerintahan lainnya.
“Dengan adanya upaya-upaya ini, diharapkan UMKM di Samarinda dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
(Adv/Rid/Eka)