PUBLIKNEWS. CO – SAMARINDA- – Anjloknya harga kelapa sawit di seluruh Indonesia sangat berdampak pada pendapatan petani sawit di Indonesia termasuk juga petani sawit lokal yang ada Kaltim.
Keluhan masyarakat mengenai harga yang kian menurun membuat para petani menggelengkan kepala.
Wakil DPRD Provinsi Kaltim Seno Aji telah mengkonfirmasi bahwa adanya keluhan masyarakat mengenai harga sawit yang paling anjlok di daerah Kaltim, sehingga masyarakat meminta bantuan kepada Dewan Perwakilan Rakyat agar bisa membantu memulihkan keadaan tersebut. Akan tetapi Seno menganggap harga sawit di Kaltim masih standar.
“Sawit di Kaltim ini standar dengan daerah lain,” ucapnya.
Seno pun meluruskan, dengan sesuai hasil pertemuan dengan Dinas terkait sudah ada surat yang menjelaskan standar harga sawit.
“Kalau hasil pertemuan kita dengan dinas perkebunan memang sudah ada surat dari dinas perkebunan standar harga tbs itu 1600 per kilo,Jadi Setelah itu kita lakukan survei ke petani, sekarang harga dari petani itu sudah mencapai angka 2100. Artinya sudah lebih tinggi dari standar pemerintah,” jelasnya Seno.
Atas dasar surat dari Dinas tersebut lah DPRD akan menjaga supaya nanti kedepannya pihak Dinas perkebunan untuk kelapa sawit ini bisa memberikan Akses juga ke petani sawit supaya harga mereka tidak anjlok.
Politisi Gerindra itupun sudah berkoordinasi pada Pabrik kelapa sawit yang mandiri, bahwa Ia telah menyampaikan bahwa terima Tandan Buah Segar (TBS) petani itu minimal di angka 1600.
“Ini sudah kita jalankan dan syukur alhamdulillah mereka sudah mendapatkan hasil,” pungkas Seno.
Penulis : Rid