PUBLIKNEWS.CO.SAMARINDA Wakil Ketua Komisi IV , Sani Bin Husain menyampaikan pendapatnya, Tentang penertiban PKL, Menurut saya Ibarat dua sisi mata uang, keberadaan PKL juga memiliki sisi positif seperti menjadi alternatif lapangan kerja sehingga mengurangi pengangguran.
Oleh karena itu, PKL harus mendapatkan perhatian serius denganĀ penanganan yg baik. Pemerintahan Kota Samarinda menjadiKan penanganan PKL sebagai salah satu prioritas utama yang dikerjakan.
Menurut Sani ,Pendekatan yang dilakukan adalah dengan memanusiakan manusia. Pendekatan tersebut diimplementasikan di berbagai segi termasuk dalam menggunakan istilah. Pemerintah Kota Samarinda harus cerdas memilih istilah penataan bukan penertiban.
Dia mengatakan Filosofi dasar dalam penataan PKL adalah memberikan akses seluas mungkin bagi usaha kecil bukan sebaliknya mematikan atau menghancurkan modal/alat usaha mereka seperti yg sedang viral di Samarinda saat ini.ujarnya.
Paradigma PKL sebagai beban diubah menjadi PKL adalah aset. Perubahan paradigma ini membuat penataan PKL adalah bukan dengan meniadakan keberadaan usaha kecil yang merupakan bentuk nyata dari ekonomi kerakyatan tersebut.
Maraknya PKL yang menyerobot ruang publik seperti trotoar, jalur lambat dan taman kota bukan tanpa alasan. Mereka ini memang tidak memiliki akses terhadap sumber daya yang memadai. Dan disini tugas kita menata dan memberikannya solusi. Itu yg dilakukan jogja dengan selasar malioboronya, citywalk purwosari di solo,
Atau pasar tradisional modern di jambi yg membuat walikotanya mendapat penghargaan dari
penghargaan APKLI Award Tahun 2019, atas kiprahnya dalam bidang tata kelola ekonomi kemasyarakatan kerakyatan, melalui Pedagang Kaki Lima. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum APKLI Pusat, Ali Mahsum, M.Biomed. di Jambi PKL tidak di sebut pedagang kaki lima, tetapi Pedagang Kreatif Lapangan.
Paradigma yg menyatakan bahwa kota modern harus bebas PKL adalah paradigma yg ketinggalan zaman ungkap Ketua Fraksi PKS itu.
Keberhasilan Penataan pedagang di trotoar dilakukan di berbagai negara. Salah satunya, dia menyebut New York, Amerika Serikat (AS) sebagai pengelola pedagang di trotoar terbaik.
“Anda lihat di kota-kota besar. Bahkan salah satu kota yang memiliki manual pengelolaan PKL terbaik itu New York untuk di trotoar,
Di seluruh dunia, yang namanya sidewalk itu ya ada untuk jalan kaki, ada untuk berjualan. Ada yang berjualannya permanen, ada yang berjualannya mobile. Yang permanen itu kios-kios, toko buku, itu banyak yang permanen,” ucapnya
Sani mencontohkan PKL di New York dikenal dengan istilah street vendor. Dikutip dari laman resmi The Street Vendor Project, ada sekitar 20.000 PKL di New York City. Dari mulai penjual hot dog, penjual bunga, penjual kaos, seniman jalanan dan truk makanan.
Terkait pengembangan pariwisata Sungai Mahakam oleh Pemkot Samarinda sendiri tengah disusun.Perencanaannya dilakukan pada tahun 2022, dan ditargetkan pembangunan fisiknya bisa berlangsung pada tahun 2023.
“Kita berharap semua kawasan (Sungai Mahakam) itu tertata tidak hanya ada dermaga nya saja disitu, jadi rencana dermaga wisata ini bisa menyatu dengan ruang umkm, PKL makanan, souvenir, oleh-oleh, Cofee Shoop dan tempat pagelaran budaya. Kita jangan Alergi dengan UMKM.
Bahkan UMKM yg dikemas unik seperti floating market seperti Muara Kuin dan lok bangian mengundang banyak wisatawan
Saya mendambakan suatu saat orang akan rindu kembali ke Samarinda. kota dengan sungai indah dgn suasana tak tergantikan,harap Sani.(adv/red)