Publiknews. Co, Samarinda – Wakil DPRD kota Samarinda, Sani Bin Husain memberikan perhatian serius terhadap pemerintah dalam upaya penanganan stunting di kota Samarinda.
Pria yang akrab disapa Sani tersebut dengan tegas menyampaikan bahwa jika APBD sangat tidak maksimal jika masih banyak anak-anak di kota Tepian masih kurang gizi.
“Ya untuk apa APBD tinggi, kalau anak-anak kurang gizi, tidak berguna itu berarti. Tapi kalau soal stunting ini jangan berpikir dan lansung diberikan penangan,” ujarnya Sani. Jumat. (16/2/2024).
Lanjutnya. “Kondisi ekonomi rumah tangga, contohnya suaminya penggangguran, bisa jadi itu stunting. Karena setiap hari dari hamil, makannya mi terus, tidak ada gizinya sama sekali,” terangnya.
Selanjutnya. Ia menyampaikan jika masalah paling utama yang harus dilakukan yaitu maraknya pernikahan dini, dan menurutnya ini sangat berpengaruh. Di mana, remaja yang sebetulnya belum siap hamil, namun terlanjur hamil.
“Pergaulan bebas dan masalah hamil di luar nikah juga harusnya bisa lebih serius ditangani. Di mana, biasanya pihak perempuan yang akan lebih tertekan dari pihak laki-laki. “Ini istilah baru saya buat GBHN atau Gawi Bedahulu Hanyar Nikah. Itu ibunya pusing, tidak siap melahirkan, kemudian anaknya tidak terurus, suaminya pengangguran,” paparnya.
Maka dari itu, menurutnya setelah adanya pencegahan tersebut harus memberikan pemahaman atau edukasi kepada remaja putri untuk mengkonsumsi tablet penambah darah. Dari sini, Sani Kembali menegaskan jika stunting harus mendapatkan perhatian dari semua sektor.
Dengan demikian, dikatakanya perlunya himbauan dan ajakan secara serius untuk penanganan dan pencegahan stunting yaitu pimpinan daerah sebagai pelopornya. Sehingga kedepannya seluruh pihak bisa saling berkerjasama dalam penuntasan stunting di kota Samarinda.
“Komandonya harus wali kota kita, ya nanti marilah kita lihat bersama-sama diakhir 2024, berkurang atau bertambah. Saya penasaran juga, tapi untuk saat ini belum ya, langkah yang diambil efektif atau tidak kita tunggu hasil. Karena saya tidak bisa jawab sekarang,” serunya sembari mengakhiri wawancara.
(ADV/red/eka)