Publiknews. Co -Samarinda– Wakil Ketua Komisi IV DPRD Prov. Kaltim Puji Setyowati sampaikan beberapa daerah yang masih minim jaringan. Akibatkan pendidikan dan beasiswa sulit terjangkau.
Beasiswa adalah hal yang selalu di tunggu-tunggu oleh setiap peserta didik di tiap daerah, termasuk di Prov. Kaltim. Pasalnya, beasiswa dapat membantu para peserta didik untuk memenuhi kebutuhan proses pendidikan, termasuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Kalau untuk beasiswa, itu berlaku ke semuanya, karena seleksinya melalui aplikasi,” ucap
Menurutnya, jika persyaratan telah terpenuhi maka setiap peserta didik diperbolehkan untuk mendaftar. Apalagi sekarang pendaftaran dapat dilakukan secara online.
“Baik negeri ataupun swasta, kalau IPnya tinggi, SKS nya banyak, insya Allah dapat,” lanjutnya.
Dibalik bentuk apresiasi dan dukungan motivasi dari pemerintah tersebut, sisi gelap beasiswa ternyata masih ada dan tak dapat dirasakan oleh beberapa daerah yang terlepas dari perkotaan.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Prov. Kaltim tersebut, saat diwawancarai oleh awak media.
“Beasiswa memang terbuka buat seluruh peserta didik di Kaltim ya, tapi saat saya mengunjungi daerah-daerah dalam, seperti di daerah Berambai, Lok Kumbar, itu tidak ada satupun yang mendapat beasiswa,” ungkapnya.
Menurutnya, kendala terbesar yang di hadapi adalah soal jaringan akses internet. Dengan kondisi jaringan yang belum memadai, mengakibatkan lambat atau bahkan tidak sama sekali terjamah informasi tentang beasiswa.
“Kendala terbesarnya adalah jaringan yang tidak sampai disana,” tambah Puji.
Dengan demikian, Pemrov. Kaltim perlu meningkatkan aspek-aspek penunjang pendidikan di daerah-daerab Kaltim yang jauh dari keramaian kota.
Agar para peserta didik Kaltim, dapat merasakan beasiswa yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
(Rid/Adv/DPRD Kaltim).