PUBLIK NEWS.CO – SAMARINDA, Akibat kelangkaan BBM yang melanda provinsi penghasil minyak ini menyebabkan antrian kendaraan roda empat ukuran kecil hingga ukuran raksasa membuat resah seluruh kalangan.
Setiap hari masyarakat Kaltim membicarakan kondisi kelangkaan BBM yang mengganggu aktifitas dan produktifitas sejumlah pelaku usaha dan ekonomi di Samarinda.
Mobil mobil berukuran kecil dan besar berjejer disisi kiri kanan jalan menghambat arus lalu lintas dan berpotensi menyebabkan kemacetan serta kecelakaan jalan raya , menjadi pemandangan baru yang tak elok diSamarinda belakangan ini.
Tak saja masyarakat merasa sebel dengan situasi kelangkaan minyak ini, tetapi para wakil rakyat di DPRD juga dibuat “Gerah” oleh pemandangan itu.
Komisi III DPRD Samarinda pun Akhirnya akan turun gunung melakukan sidak ke sejumlah SPBU yang ada di kota Samarinda, Kamis 4 Nopember 2021 tadi.
Rencana Sidak Komisi III DPRD Samarinda lantaran tak kuat melihat pemandangan jalan raya yang macet parah gara gara Antrian truk dan kendaraan roda empat lainnya disepanjang kiri kanan jalan, terutama disekitar wilayah yang dekat dengan SPBU.
DPRD Samarinda sendiri sudah berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengambil langkah atas kelangkaan BBM dan antrian panjang kendaraan roda empat.
Seperti ditegaskan Angkasa Jaya,jika Komisi III DPRD kota Samarinda sepakat pemerintah DPRD untuk kompak mengeluarkan imbauan, untuk mengurai terjadinya penumpukan kendaraan yang mengantri bahan bahan minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di sejumlah SBPU.
Hal itu dilakukan setelah banyaknya laporan masyarakat yang diterima terkait dampak buruk yang ditimbulkan akibat antrian kendaraan di SPBU. “Hingga detik ini kami bersama Pemkot Samarinda masih mencari upaya menghentikan antrian mobil yang mengganggu jalan raya. Kami akan melakukan peninjauan lapangan,” katanya, Rabu (4/11/2021).
Sidak ke sejumlah SPBU akan menggandeng instansi terkait, yakni dari pihak Satlantas Polresta Samarinda, Dinas Perhubungan kota Samarinda, Satpol-PP dan Pertamina.
Legislatif dari Fraksi PDIP ini menyebut, sebelum melakukan sidak, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Karena ada beberapa indikator yang akan dijadikan acuan untuk pelaksanaannya.
“Sebelum peninjauan, saya rapat dulu. Kan tidak bisa serta merta langsung datang ke SPBU. Ada indikator dan indikasinya. Apakah ada antrian yang doubel dan dia antri lagi misalnya? Kalau memang benar, itu kan sudah terdata, nanti kita cek. Lalu, apakah ditemukan ada antrian kendaraan yang memodifikasi tangkinya?
Kita lihat parameternya, apa yang membuat saya bisa turun ke lapangan dan indikasi apa yang mengarah pada adanya kecurangan,” terangnya.
Terkait hal itu, pihak aparat Kepolisian diakui sudah melakukan penindakan pada kendaraan-kendaraan nakal, yang sengaja melakukan modifikasi tangki BBM. Namun faktanya, antrian kendaraan masih saja terjadi.
“Polisi katanya ada menemukan kendaraan yang memodifikasi tangkinya, dan itu sudah ditindak. Tapi mungkin ditangkap satu dua, tapi yang lain ratusan. Ini juga yang mau kita lihat,” pungkasnya.
Penulis** Anisa
Editor Redaksi