PublikNews.co Samarinda – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Shania Rizky Amalia, secara tegas menyuarakan harapannya agar perubahan yang tengah dirintis dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi perkembangan Kota Samarinda.
Shania Rizky Amalia berbicara tentang visi transformasi kota bukan hanya sekedar area perkotaan, tetapi dengan moto yang diinginkannya bukan “Samarinda Kota Banjir” lagi, melainkan “Samarinda Kota Peradaban.” Ia menyoroti perlunya peningkatan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan penanganan masalah sosial sebagai bagian integral dari transformasi tersebut.
“Kita telah membangun infrastruktur yang canggih, namun hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan SDM kita untuk menjaga dan merawatnya. Saya berharap pembangunan tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga melibatkan pengembangan SDM yang berkualitas,”ujarnya pada Senin (22/01/2024).
Dalam mengoptimalkan perkembangan ekonomi, ia juga menyoroti pentingnya mengundang investasi dan memajukan ekonomi kreatif. Dia berharap agar peningkatan ekonomi tidak hanya dirasakan oleh segelintir orang, tetapi juga oleh masyarakat luas.
“Samarinda harus menjadi tempat yang ramah investasi dan mendukung berkembangnya ekonomi kreatif. Kami berharap peningkatan ekonomi ini menciptakan peluang bagi masyarakat yang lebih luas,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan perlunya menangani i kemiskinan, stunting, dan pendidikan. Dia menyuarakan keprihatinan khusus terhadap anak yatim piatu, anak jalanan, dan masyarakat yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah.
“Transformasi ini harus membawa perubahan sosial yang positif. Kami berkomitmen untuk menekankan peningkatan pendidikan, penurunan tingkat kemiskinan, dan perhatian lebih terhadap anak-anak yang berada dalam situasi sulit,” pungkasnya.
Harapannya, bahwa visi “Samarinda Kota Peradaban” tidak hanya menjadi slogan, tetapi dapat diwujudkan melalui tindakan nyata dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait.
Penulis Nur Ainunnisa | Editor Eka anika