PUBLIKNEWS.CO, SAMARINDA – Komisi III DPRD Kota Samarinda menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait pengaduan dan tuntutan warga di 5 RT di Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, yang dilaksanakan di ruang rapat Gedung DPRD Samarinda pada Rabu (16/3/2022).
RDP menghadirkan pihak-pihak terkait, yakni PT Insani Bara Perkasa (IBP), Inspektur Pertambangan Provinsi Kaltim, Kementrian Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim, Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda, Polresta Samarinda dan perwakilan warga Kelurahan Simpang Pasir, Palaran.
Kepada awak media, Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Angkasa Jaya Djoerani menjelaskan bahwa warga meminta solusi atas permasalahan alih fungsi lahan eks tambang milik PT IBP. Yang mana, adanya mis komunikasi antara pihak perusahaan dengan warga atas pemanfaatan lahan eks tambang sebagai lahan komersil.
“Saya melihat kronologi yang ada dari beberapa RT tadi, dasarnya mereka ini kurang paham pengetahuan. Yang awal mulanya untuk pematangan lahan dan menutup lubang eks tambang. Tapi di tengah perjalanan, mereka (warga, red) menemukan batu bara. Hal itu diinformasikan ke seluruh warga dan disepakati batu dijual. Uang hasil penjualan batu ini dibuat untuk pembangunan Mushola, pembuatan jalan dan jembatan di lingkungan itu. Tapi oleh perusahaan rupanya dianggap berbeda,” beber Jaya, sapaan akrabnya.
PT IBP yang mengetahui adanya batu bara di lokasi eks tambangnya dan batunya dijual pada pihak lain, rupanya “meradang”. Hingga masalah itu mulai bergulir.
Jaya pun menyayangkan sikap IBP, yang dinilai berlebihan. Apalagi lanjut dia, lubang eks tambang di daerah tersebut sudah berkali-kali memakan korban nyawa. Dan berkali-kali warga meminta agar perusahaan menutup lubang tersebut. Namun karena tak juga dilakukan, akhirnya warga yang melakukan penutupan lubang tambang.
Jaya juga mengingatkan PT IBP agar tidak membuat gejolak di masyarakat. Justru kata dia, sebagai sebuah perusahaan besar, seharusnya PT IBP bisa bersikap bijaksana terhadap warga.
“Jangan sampai ini terjadi lagi. Tolong PT Insani dengan bijaksana. Kalau ini untuk sosial, tolonglah. Ini sudah menjadi ranah kita, sehingga jangan sampai timbul gejolak masyarakat. Harapan kami, PT Insani berjiwa besar,” pungkasnya.
Penulis : Han