PUBLIKNEWS.CO, SAMARINDA – Sejak tiga hari terakhir, Kota Samarinda diguyur hujan yang menyebabkan sebagian wilayah dan akses jalan tergenang banjir.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sendiri telah berupaya melakukan program penanganan banjir. Namun hasilnya hingga kini masih belum banyak dirasakan masyarakat. Yang terjadi justru, titik lokasi banjir semakin bertambah.
Menanggapi masalah banjir ini, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Samarinda Novan Syahronny angkat suara. Dikatakannya, salah satu penyebab banjir di Samarinda ini karena banyaknya pembangunan perumahan.
Yang mana, banyak pengembang perumahan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan ketika akan membangun perumahan atau pemukiman baru.
“Pemukiman-pemukiman baru ini sering menjadi permasalahan di belakang hari. Seperti contoh, ada pemukiman di daerah yang memang tampungan air. Ini yang menyebabkan banjir, bagaimanapun mendirikan bangunan di tempat tampungan air pasti akan kecenderungannya banjir,” terangnya.
Dikatakannya, maraknya pembukaan lahan kavling turut andil menjadi penyebab parahnya banjir.
“Lahan tanah kavling lihat dulu daerahnya, apa cocok didirikan rumah? Bukan hanya tanah kavling, nanti orang membangun itu pas di resapan air, itu jadi penyebab. Hal yang seperti ini perlu kita lihat lebih dalam. Makanya, masyarakat mungkin perlu melihat sejarahnya, karena pembukaan lahan kavling sekarang merajalela di mana-mana,” kata Novan.
Untuk menghindari dampak yang lebih buruk dan parahnya akibat pembukaan perumahan dan lahan kavling, Novan mengingatkan kepada masyarakat, untuk memperhatikan aspek lingkungan ketika akan membangun rumah ataupun membuka lahan kavling.
“Membangun harus sesuai aturan dan sesuai tata ruang, agar terhindar dari dampak yang akan ditimbulkan,” pungkasnya.
Penulis : Han