PUBLIK NEWS.CO.SAMARINDA, Semangat hidup masyarakat Samarinda perlahan mulai kembali bergairah, paska pandemi Covid 19 memporak porandakan kehidupan normal dan ekonomi selama kurang lebih 2 tahun terakhir.
Kini keramaian umum mulai dibuka, hiburan dan pusat perbelanjaan juga sudah mulai gegap gempita, kerumunan dan tempat berkumpul pun kian ramai terlihat, Virus Covid 19 yang selama ini jadi momok menakutkan perlahan berubah menjadi hal biasa dan tak menakutkan lagi. Situasi pemulihan kehidupan dari cengkraman Covid telah berlalu.
SituasiĀ yang mulai bersahabat itu membuat anggota DPRD Samarinda meminta agar pemerintah segera melakukan pemulihan ekonomi masyarakat dengan menghidupkan seluruh lini potensi potensi roda perekonomian masyarakat tanpa buat aturan dan regulasi yang menyulitkan masyarakat untuk mencari rezeki.
pemerintah didorong untuk menghidupkan Usaha Masyarakat Kecil Menengah atau UMKM, sebagai salah satu pintu untuk merangsang pertumbuhan new ekonomi masyarakat Samarinda paskah Covid 19.
pemerintah pusat telah mulai membuka kebijakan untuk tidak lagi melakukan pembatasan kerumunan orang banyak, bahkan baru baru ini pemerintah RI melalui Kementerian Pariwisata telah mengizinkan digelarnya konser hiburan yang melibatkan kerumunan dalam jumlah besar.
Meski yang di maksud, konser yang mengundang kerumunan itu dilakukan berdasarkan aturan-aturan tentang Covid-19, seperti disiplin prokes.
Kebijakan ini menunjukkan jika Indonesia kini mulai memberikan kelonggaran warganya untuk bisa ber ekspresi dalam bidang seni dan menjadi angin segar tersendiri bagi masyarakat yang merindukan pagelaran hiburan seperti konser musik dan pagelaran seni budaya lainnya yang hampir dua tahun vakum akibat pandemi.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar menyambut situasi itu dengan gembira. Tetapi sebagai wakil rakyat yang memperhatikan warganya, Deni mengatakan, kegiatan yang mengundang kerumunan dalam jumlah besar, tetap memerlukan pengawasan dan seleksi yang super ketat.
“Termasuk pemberian rekomendasi dan perizinan jangan di gampangkan kecuali persyaratan ketat harus dipatuhi oleh penyelenggara hiburan,” ujar Deni.
Untuk itu, menurutnya, pemerintah bisa lebih memperhatikan dan mendorong pembukaan tempat-tempat yang bersifat pemulihan ekonomi secara langsung kepada masyarakat. Seperti pembukaan pasar malam, mal maupun tempat wisata.
“Karena hampir dua tahun pandemi, perekomian masyarakat benar-benar stagnan dan dunia bisnis anjlok. Yang paling utama pemulihan ekonomi dulu, seperti mendorong kegiatan-kegiatan pasar malam dan UMKM. Itu yang paling penting saat ini,” kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, apabila keadaan telah lebih membaik dan siap melaksanakan maka bisa saja pelaksanaan kegiatan konser dapat dilaksanakan. Dengan catatan, tetap disiplin prokes agar tidak menjadi tempat penularan Covid-19 dan lonjakan kasus.
“Tapi tunggu keadaan normal dulu lah. Tempat wisata, mal, dan sebagainya bisa berjalan dengan biasa. Memang itu menjadi mata pencaharian bagi teman-teman EO (even organizer), tapi kita tidak boleh abai karena walau bagaimana pun sedang pandemi,” pungkasnya.
Sejauh ini secara umum warga Samarinda tanpa di komando dengan sendirinya telah bebas beraktifitas dengan tetap mematuhi prokes.
Salah satu yang menonjol pematuhan Prokes adalah ketaatan dan kepatuhan masyarakat mengenakan masker di tempat umum dan keramaian tanpa menunggu komando dan pengawasan. “Artinya budaya kebiasaan mematuhi prokes sudah menjadi sebuah budaya baru dalam kehidupan bermasyarakat saat ini,”tutup Seni kepada wartawan.
Penulis**Anisa