PUBLIKNEWS.CO.KUKAR. Kepala Desa Semangko Kecamatan Marangkayu Kutai Kartanegara, Ansar K, turut mendampingi kegiatan peninjauan Pemerintah Kukar yang diwakili Asisten II Setkab Kukar Ahyani Fadianur Diani dan Camat Marangkayu Ambo Dalle, ke lokasi jebolnya tanggul bendungan sungai di Desa Sembangko.
Peninjauan dilakukan pada Rabu 22 Mei 2024, turut ikut dalam peninjauan tersebut perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutai Kartanegara.
Kepala Desa Semangko Ansar K mengungkapkan bahwa ada empat desa yang bisa terdampak jika terjadi keadaan meluapnya bendungan Marangkayu tersebut. Empat desa itu diantaranya adalah Desa Sebuntal, Bunga Putih, Semangkok dan Tanjung Limau.
“Peninjauan yang dilakukan ini merupakan tindaklanjuti proses pembangunan Bendungan Marangkayu, dan melihat langsung untuk mengambil langkah strategis mengantisipasi resiko terjadinya luapan air,” paparnya.
Menurutnya, perlu sesegara mungkin ada tindaklanjut progres pembangunan Bendungan Marangkayu, dengan direncana sebaik baiknya.
Kondisi jebol nya bendungan terjadi pada akhir 2022 lalu, dan pada tahun ini (2024-red) pemerintah melakukan perbaikan.”Kita berharap untuk segera dilakukan perbaikan,” sebutnya.
Bendungan ini selain untuk menahan kiriman air dari Sungai Santan, juga sebagai saluran irigasi persawahan dengan luasannya mencapai 1.000 hektar.”Harapannya, pembangunan waduk ini segera dimulai dan saluran irigasi bisa maksimal untuk petani. Bendungan ini sangat dibutuhkan masyarakat, “katanya.(adv)