PUBLIKNEWS.CO, SAMARINDA – Kota Samarinda menjadi daerah tertinggi di Kaltim untuk kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Setiap tahunnya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bukannya turun, justru semakin meningkat.
“Memang di Kaltim ini kita patut prihatin. Terus terang saja, beberapa kali kami melakukan pertemuan dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Sosial. Diakui memang, kasus di Kaltim ini yang tertinggi di Samarinda,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar, belum lama ini ditemui usai menghadiri rapat Komisi IV di kantor DPRD Samarinda.
Dikatakannya, tindak kekerasan pada perempuan dan anak seperti fenomena gunung es.
“Maksudnya, yang terbuka ini baru sedikit, faktanya jauh lebih banyak sebetulnya. Dan kebanyakan kami menemukan laporan, ini ada orang terdekat sendiri pelaku dan korbannya,” terangnya.
“Contoh, hubungan saudara, bapak dan anak. Artinya kita lebih menggiatkan lagi pencegahan dan penanganan,” sambungnya.
Untuk itu, Politisi dari Gerindra ini meminta, sanksi hukuman yang diberikan harus lebih tegas terhadap pelaku, untuk menimbulkan efek jera.
“Penindakan secara hukum sanksi efek jera,” tegasnya.
Deni mengingatkan bahwa, penanaman pendidikan agama sangat penting diberikan sejak dini dan di lingkungan keluarga.
“Lakukan pencegahan sejak dini dengan menanamkan pendidikan agama pada anak usia dini, itu penting, karena jadi benteng terakhir dari masalah agama adalah ketika dihadapkan dengan masalah akhlak. Jika ini diterapkan, insyaallah benteng anak akan kuat menghadapi kondisi apapun,” imbuhnya.
Penulis : Han