PUBLIKNEWS.CO, SAMARINDA — Keberadaan pasar tumpah di sejumlah ruas jalan, kerap mengganggu arus lalu lintas. Termasuk para PKL yang satu persatu membuka lapak di depan pasar tradisional. Salah satunya berada di depan Pasar Kemuning, Loa Bakung.
Persoalan ini juga menjadi perhatian Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Fuad Fahrudin. Menurutnya keberadaan pasar tumpah kerap menjadi biang kemacetan lalu lintas. Sebab sisi kanan dan kiri jalan telah dikuasai lapak PKL.
“Soal ini sudah lama menjadi masukan saya. PKL memang sering membuat macet,” ujar Fuad Fahrudin.
Keberadaan lapak PKL tersebut kerap membuat dagangan penjual di dalam Pasar Kemuning menjadi sepi pembeli. Kebiasaan masyarakat yang lebih memilih praktisnya saja, tak heran pedagang di pasar tumpah lebih diminati.
Hingga saat ini tercatat hanya 40 pedagang saja yang masih berjualan di Pasar Kemuning, padahal sebelumnya masih ada 140 pedagang di dalamnya.
“Inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama, bahwa berjualan di pinggir jalan itu dilarang. Namun masih ada saja yang nekat berjualan di luar pasar hingga membuat macet jalanan,” tutur Politikus Partai Gerindra ini.
Selain itu, ia juga menyoroti genangan air yang kerap terdapat kawasan di Pasar Kemuning. Hal tersebut telah pula ia ajukan kepada Pemkot Samarinda dan telah ditinjau langsung oleh Wali Kota Andi Harun pada 1 April lalu.
“Namun karena anggarannya terbatas, sehingga kemungkinan kegiatan pengendalian banjirnya diusulkan untuk tahun depan,” pungkas Fuad Fahrudin.
— Penulis: nika