Foto: Anggota Komisi III DPRD Samarinda Samri Saputra
PUBLIK NEWS.CO.Samarinda – Komisi III DPRD Samarinda masih mencoba mengurai permasalahan panjangnya antrian truk di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang disebabkan langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kota Tepian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kelangkaan tersebut agar dapat dilakukan langkah antsipasi di kemudian hari.
Dimana dampak dari antrian panjang tersebut sangat meresahkan warga. Dari berdampak kepada kehidupan perekonomian masyarakat hingga menyebabkan kecelakaan.
Wakil Komisi III DPRD Samarinda Samri Shaputra mengatakan, sebenarnya tidak semua SPBU terjadi antrian panjang truk. SPBU yang terjadi kelangkaan BBM jenis solar hanya terjadi di beberapa titik, diantaranya SPBU yang mendapatkan subsidi solar, seperti SPBU Jalan Ir Juanda.
Politisi dari PKS ini mengemukakan, tidak diketahui secara pasti antrian tersebut merupakan antrian kendaraan truk yang memerlukan BBM untuk bahan bakar beroperasi atau pihak pengepul yang sengaja memanfaatkan BBM subsidi untuk modus lain.
Namun, diungkapkannya, memang ada kecurigaan beberapa SPBU terindikasi terindikasi mempermainkan pasokan BBM jenis solar, dengan melakukan penyetokan untuk kemudian dijual kembali atau digunakan untuk kepentingan industri. Hal ini lantara adanya perbedaan harga antara BBM jenis solar untuk industri.
“Seharusnya itu menjadi hak rakyat namun malah digunakan untuk kepentingan pribadi. Selisih seribu atau dua ribu rupiah, di kali beberapa ton kan hasilnya lumayan,” kata dia, Senin (8/11/2021).
Untuk itu, Komisi III DPRD Samarinda berencana melakukan sidak lapangan ke beberapa SPBU. Terutama terhadap SPBU yang mendapat subsidi BBM jenis solar yang kerap terjadi antrian kendaraan jenis truk.
“Kami sudah menjadwalkan, akan melakukan sidak ke beberapa SPBU dalam waktu dekat ini. Untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Terutama yang sering menjadi titik antrian truk,” ucapnya.
Penulis: POT