PUBLIKNEWS. CO – SAMARINDA– – Tingginya angka HIV/AIDS di Provinsi Kaltim menjadi perhatian dari Anggota DPRD Kaltim. Salah satunya adalah Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati menuturkan bahwa dirinya khawatir terhadap data kuantitatif kasus HIV/AIDS meningkatkan di Kalimantan Timur.
Lantaran, informasi pasien HIV berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim di tahun 2022 ini, mencapai 339 kasus.
“Menurut saya, persoalan ini harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk dari DPRD dan instansi terkait di Kaltim, dalam rangka pengawasan terhadap penyebaran kasus HIV/AIDS,” terangnya Puji.
Penyebab dari meningkatnya perkembangan HIV/AIDS dinilai Puji perlu dicermati dengan seksama oleh seluruh pihak.
“Apakah ini terjadi lantaran jumlah penduduk yang berubah, atau perubahan perilaku di wilayah yang kerap terjadi urbanisasi masyarakat dari luar dan masuk ke dalam kawasan ini,” ucapnya.
Ia pun melanjutkan “Namun bisa juga angka ini merupakan kasus baru yang kemudian terlaporkan. Karena kemungkinan yang sakit itu bukan penduduk lokal, tetapi dua hal penyebab. Penduduk asli atau bukan penduduk asli. Yang jelas ini tidak boleh dibiarkan dan dianggap remeh, harus ada langkah-langkah konkrit untuk mengatasinya,” lanjutnya sembari menjelaskan.
Kemudian, Puji beranggapan bahwa persoalan HIV/AIDS ini layaknya jerami kering yang terbakar, dengan arti sangat memprihatinkan.
“Ibarat fenomena gunung es. Kalau kita melihatnya sedikit saja kasusnya. Padahal itu adalah kasus yang orang berani melaporkan, atau kasus orang karena merasa sudah tidak enak badan akhirnya diperiksa dan ternyata terkena HIV/AIDS. Tetapi yang dikhawatirkan itu penyebaran penyakit ini yang tidak terlihat,” pungkasnya. (Adv)