Publiknews. Co, Samarinda – Upaya terus dilakukan oleh Komisi IV DRPD Samarinda terhadap sektor pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di kota Samarinda.
Dalam hal itu, komisi IV bersama dengan mitra kerjanya yakni Dinas pendidikan disetiap bulanya, rutin melaksanakan Hearing terkait kendala dan persoalan-persoalan maupun program kerja dan mengevaluasi dari Dinas Pendidikan kota Samarinda untuk sama-sama membangun dan menciptakan pendidikan yang bermutu tinggi di kota Samarinda.
“Kita sudah mengusulkan anggaran APBD murni ditahun 2023, dan sebentar lagi akan cair, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) nya seperti apa? apakah yang kemarin kita usulkan atau program kerja dari Dinas pendidikan ada yang dihapus oleh Pemerintah Daerah atau bisa dilaksanakan baik,” kata Ketua komisi IV DRPD Samarinda, Puji Astuti saat usai Hearing, di ruang rapat Lt. 2 gedung DPRD Jl. Basuki Rahmat. Jum’at (10/3/2023).
Dilanjutkanya. Salah satu yang menjadi usulan yang dijadikan program kerja Dinas Pendidikan adalah terkait, Komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
” Mengenai Guru-guru dan Tenaga pendidikan, kalau mengenai PPPK, lalu Sapras di sekolah-sekolah, ada SD, SMP, Paud yang memang butuh sentuhan-sentuhan yang memang masyarakat bisa mendapatkan akses pendidikan yang prima, sesuai dengan 8 Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan,” ungkapnya.
Kemudian, Puji mengatakan dalam hearing tersebut, pihaknya juga ingin mengetahui kelanjutan dari usulan serta progres kinerja yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan kota Samarinda dalam beberapa waktu terakhir.
“Kita ingin tau mandatori nya seperti apa ?, kan mandatori 20 % sampai 50 %, engga akan cukup untuk bagaimana anak didik kita di samarinda menikmati pendidikan yang maksimal, meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan harapan negara.
Sehingga dengan upaya kolaborasi antar kedua belah pihak, Puji menilai dapat mengurangi kendala ataupun persoalan terhadap pendidikan kota Samarinda.
“Jadi kita ingin mencari terobosan-terobosan, kita juga ingin mengurangi permasalahan yang ada ditengah masyarakat, permasalahan pendidikan yang timbul di kota Samarinda kan selalu ada, baik kekerasan, penjualan buku, sekolah roboh, sekolah banjir dan sebagainya. Tutupnya. (Adv)