Publiknews. Co, Samarinda – Komisi II DPRD Samarinda, saat ini tengah gencar-gencarnya berupaya meningkatkan produk-produk lokal UMKM yang ada di kota Samarinda.
Salah satunya yakni dengan membuat dan mensosialisasikan Raperda inisiatif DPRD tentang Raperda Perlindungan dan Pendistribusian Produk Lokal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke Pasar Modern yang bertujuan untuk memfasilitasi pelaku usaha untuk mempromosikan produknya. Hal tersebut kedepannya dapat meningkatkan retribusi untuk kota Samarinda sendiri.
Selain itu, Anggota komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah mengatakan ada beberapa perda soal penarikan retribusi Daerah Samarinda yang saat ini tidak efektif diterapkan di kota Samarinda.
Salah satunya yakni, Perda Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang diketahui sebagai perizinan yang diberikan kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan standar teknis bangunan gedung.
“Saya bilang perda PBG di Samarinda ini tidak efektif kerena memang untuk persyaratan itu tidak mudah, sehingga di samarinda sendiri itu yang lolos dari perizinan dari PPG baru 2 atau 3 seperti itu,” ucap Laila Fatihah saat menerima kunjungan dari DPRD Bontang terkait inventarisasi Perda yang sudah efektif, dilakasanakan di ruang rapat lt. 2 DPRD Samarinda, Jum’at (9/3/2023).
Hal itu dikatakanya, lantaran dari DPRD Bontang menjelaskan bahwa Perda yang saat ini digunakan oleh DPRD Bontang terkait inventarisasi sudah tidak efektif, sehingga hal itulah yang membuat DPRD Bontang, dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris komisi II Bakhtiar Wakkang dan anggota komisi II Nursalam berkunjung ke DPRD Samarinda.
“Dalam Perda kita mana saja yang didampingi Perwali, karena ada beberapa Perda dari kota Bontang itu bertentangan dgn omnibuslaw sehingga penerapannya itu harus didampingi dengan Perwali,” ungkapnya.
Lanjutnya. ” Jadi memang tidak efektif Perda pbg ini untuk menjadi potensi cari PAD, sebelum ada IMB (Izin Mendirikan Bangunan) yang bisa menjadi sumber PAD kota Samarinda, artinya kita Samarinda dan Bontang dalam hal ini juga menjadi lost PAD nya,” jelasny.
Selebihnya dalam pertemuan tersebut, kata politisi PPP untuk berdiskusi serta bertukar informasi untuk sama-sama menjadi lebih baik kedepannya.
“Ya kita hanya bertukar informasi saja, apa yang bisa kita ambil dari Bontang dan apa yang Bontang bisa ambil dari kita,” tutupnya. (Adv)