Publiknews. Co – SAMARINDA – Adanya isu mengenai wacana Kabupaten Berau Kalimantan Timur (Kaltim) yang ingin ditarik bergabung ke Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi perbincangan jajaran DPRD Provinsi Kaltim.
Salah satunya yaitu Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono menyatakan hal tersebut hanyalah isu saja yang artinya tidak akan terjadi.
“Ya, itu hanyalah isu, kalau memang terjadi, berpotensi besar seluruh daerah, bahkan Kaltim, berdaulat semua,” kata Tio sapaanya. Senin, (7/11/2022).
Lanjutnya Tio. “Nanti jika kita berdaulat semua, repot nanti. Artinya menurut saya itu isu saja. Hari ini bukan masalah mau tidak mau, tapi ini masalah kebijakan saja,” Imbuhnya.
Politisi asal Golkar itu mengungkapkan bahwa Hari ini berau juga sudah terperhatikan mulai dari pembangunan infrastruktur hingga destinasi wisatanya.
“Saya pikir hari ini tidak alasan untuk mereka gabung ke A ataupun B, agak repot juga,” ungkapnya.
Dia mengimbuhkan “Nanti Kaltim mau bergabung sama Rusia agak repot juga nanti kita, kira kira begitu,” ucap Tio berikan sedikit candaannya disela sela dia menjelaskan pada wartawan terkait isu tersebut.
Kata Dia. Jika berbicara Kaltim, hari ini APBD naik mudah mudahan nanti kita akan bicara dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
“Untuk estimasi angkanya nya adalah 4 triliun, ya harus nya bisa sampai 17 triliun,” kata Tio selaku Komisi II yang membidangi soal Anggaran.
Terahir Tio juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat atas adanya kenaikan APBD Kaltim.
“Kenaikan APBD ini juga tak lepas dari peran seluruh elemen masyarakat, seluruh stagholder, seluruh pemerintah, seluruh DPR dalam rangka PAD meningkat. Salah satunya melalui pendapat pajak,” tuturnya.
Tak lupa dia menegaskan, untuk para perusahaan daerah (Perusda) agar tetap maksimal dalam pencapaian tagetnya, jika tidak ada maka pihaknya akan terus kejar.(Adv/Rid)