Publiknews. Co, Samarinda – Wali kota Samarinda Andi Harun menyampaikan bahwa pemerintah kota (Pemkot) akan melakukan pemindahan rekening APBD untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan dana anggaran.
Sebelumnya Pemkot menggunakan rekening dari perusahaan perbankan daerah (bank KaltimTara).
Hal itu disampaikannya pada (27/6) saat rapat Paripurna DPRD kota bersama Pemkot Samarinda.
Hal tersebut ditanggapi oleh Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahronny Sekretaris yang menyebutkan bagus jika pertimbangan tersebut mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
“Hari ini pemerintah kota masih mengkaji, jadi memang wacana itu sudah disampaikan di dalam rapat paripurna oleh Wali Kota Samarinda, kami menyambut baik karena kan bicaranya kita peningkatan PAD,” ungkapnya (27/6/2023)
Politisi asal Golkar itu menjelaskan, bahwa alasan Pemkot saat itu salah satunya terkait tentang selisih bunga melihat ketika menggunakan bank daerah saham itu bisa tidak menentu. Sehingga menurut kajian pemerintah kota hal itu dinilai kurang menguntungkan pemerintah kota.
“Contoh misalnya begini kita investasi misalnya 100m dengan perhitungan diantara beberapa kabupaten kota yang ada di Kaltim, kita dapat saham 4%, tapi ada yang lebih tinggi dari itu maka saham itu akan bergerak turun. Kita menginvestasikan uang di sana tapi saham kita tidak tentu seperti itu,” jelasnya
Lebih lanjut, Novan juga memaparkan jika keputusan yang akan diambil oleh pemkot itu sebelumnya telah melakukan komunikasi dengan bank negara atau BUMN yang sudah jelas memberikan gambaran kurang lebih antara 4 sampai 5% jadi ada selisih satu persen dibandingkan bank yang sebelumnya
“Kalau tidak salah waktu itu di BRI, nah itulah yang menjadikan keinginan pemerintah kota untuk menarik investasinya di bank daerah karena hal-hal ini juga menjadikan rujukan agar uang yang kita investasikan di bank tersebut juga dapat meningkatkan PAD kita kan lumayan 1% dari sekian ratus miliar seperti itu. Jadi itu alasannya,” terangnya
Namun, dari hasil koordinasi itu, dirasa masih sangat perlu pertimbangan dari Pemkot untuk memilih dan mengambil kebijakan yang tentu lebih baik kedepannya bagi kota Samarinda.
“Ini kan masih dikaji apa plus minusnya. Jadi bukan hanya tergiur oleh selisih profit itu sendiri tapi harus dikaji hal-hal lain. Ini yang memang masih dipertimbangkan tapi wacana itu sudah disampaikan di dalam rapat paripurna,” pungkasnya. (Adv)