Tanjung Selor, Publik News — Didasari oleh jiwa petualang yang gemar traveling menjelajah banyak tempat, Komunitas mobil BMW, South Borneo BMW Enthusiast (SBBE) lakukan kunjungan ke Kalimantan Utara (Kaltara) dengan menempuh perjalanan melalui jalur Banjarmasin-Balikpapan-Samarinda-Bontang-Berau-Malinau.
Kunjungan Tim SBBE ini disambut dalam acara ramah tamah yang berlangsung di Ruang Serbaguna, Gedung Gabungan Dinas pada Jumat, (28/5) oleh Gubernur Zainal A. Paliwang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Suriansyah.
Pada sambutan tersebut, rombongan SBBE disuguhkan oleh salah satu tarian khas Dayak Kenyah yang bernama Tari Bangun Tawai. Tarian ini merupakan bentuk penghormatan tuan rumah terhadap para tamu sekaligus bentuk ikatan untuk mempererat tali silaturahmi.
Muhammad Arif, selaku yang memimpin romnongan sekaligus sebagai Ketua Tim SBBE, menyampaikan suka citanya karena dapat berdiri di Bumi Benuanta untuk Menaklukan Jalur Kejam Kalimantan (MJKK) yang menjadi tujuan mereka. Ia juga mengaku bahwa ini adalah mimpi yang telah dicita-citakan sejak beberapa tahun silam.
“Flashback ke tahun 2016, saya bersama dengan Mas Ari dan Mas Iman berkeinginan untuk menjelajahi 360 derajat Pulau Borneo (Kalimantan, red) yang luar biasa dan sangat unik di dunia karena dikelilingi oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam,” terangnya sambil tersenyum.
Lelaki yang akrab disapa Arif ini mengaku bahwa jalan pada jalur yang mereka lalui masih dapat diakses. Meski harus mengalami berbagai macam tantangan, ini bukan menjadi alasan untuk menghentikan tekad yang telah mereka bangun bersama teman-teman.
Suriansyah menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan Tim SBBE ini merupakan hal yang positif sebagai wadah penyaluran hobi. Selain itu, ia mengharapkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Tim SBBE dapat menjadi ajang pengenalan Pulau Kalimantan kepada masyarakat luas.
“Saya memaknai jalur kejam yang dimaksud yakni infrastruktur jalan perbatasan di Kaltara yang sedikit tidak memadai dan penuh dengan rintangan. Namun jika keterbatasan itu menjadi tantangan yang harus kita lawan, maka tantangan itu akan menjadi peluang yang baik,” tukasnya.
“Harapan saya kegiatan Tim SBBE bisa terus berlanjut dengan baik dan dapat melakukan aktivitas yang lebih beragam. Selain itu, ungkapan MJKK dapat dijadikan ajang promosi wisata suatu daerah apabila kita sebar luaskan melalui media sosial,” tambah Suriansyah lagi.
Akhir dari pertemuan tersebut dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata oleh Suriansyah kepada Tim SBBE serta membagikan batik Kaltara yang menjadi produk lokal Benuanta kepada seluruh rombongan Tim SBBE. (rio/as).