Publik news. Co –Samarinda– Tak ada katak ‘iya’, Wakil Ketua DPRD Prov. Kaltim Muhammad Samsun tolak penghapusan subsidi pupuk oleh kementrian Pertanian RI.
Melihat kondisi tersebut, Samsun secara tegas menolak penghapusan subsidi pupuk oleh Kementrian Pertanian RI yang dilakukan sejak tahun 2022 lalu.
Baginya, penghapusan tersebut akan membuat para petani merasa terberatkan. Tentuny akan berimbas pada memproduksi tanaman, termasuk bahan pokok pangan.
“Saya menerima keluhan masyarakat Petani terkait pencabutan pupuk subsidi. Sejujurnya saya sangat tidak sependapat dengan pencabutan tersebut,” terangnya.
Penghapusan pupuk subsidi bagi para petani, tentunya akan membuat petani harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membeli pupuk. Pasalnya, penghapusan tersebut hanya menyisakan dua jenis pupuk yang masih mendapatkan subsidi, yakni pupuk Urea dan pupuk NPK.
“Tidak boleh ada pengecualian, apabila hal tersebut menyangkut kebutuhan pangan masyarakat,” tegasnya.
Dengan hilangnya pupuk bersubsidi, secara jelas para petani akan memutar otak untuk mengolah lahan produksinya. Efeknya, dapat dirsakan dengan harga hasil pertanian di pasaran yang melonjak tinggi akibat biaya pembelian pupuk yang sudah tak bersubsidi lagi.
“Harga produksi yang naik berkali lipat membuat Petani mengurangi dosis pupuk, sehingga membuat produktivitas menurun, dan kalau produktivitas menurun apa tidak repot kita mengalami sejumlah kelangkaan bahan pokok,” cetus Politisi PDI Perjuangan itu.
(rid/ADV/DPRD Kaltim)