PUBLIKNEWS.CO, SAMARINDA – Masifnya peredaran narkoba di Kota Samarinda masih menjadi momok bagi masyarakat, terlebih aktivitas “haram” tersebut tak jarang melibatkan kaum wanita dan anak di bawah umur sebagai pelakunya.
Kondisi inilah yang menjadi keprihatinan Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti.
Menurutnya, perlu dan pentingnya peran seluruh masyarakat untuk bersama-sama memiliki kepedulian untuk pencegahan masuknya peredaran narkoba di lingkungan keluarga dan tempat tinggal.
“Kita ini di Samarinda termasuk terbesar kasus narkoba,” ujarnya ditemui media ini di kantor DPRD Samarinda, Senin siang.
Walaupun peredaran narkoba di Kota Samarinda masif, Puji mengakui pos anggaran yang dialokasikan untuk pencegahan dan penanganan masih minim dan dipecah ke OPD terkait saja. Akibatnya pencegahan dan penanganan peredaran narkoba tidak maksimal.
“Memang anggaran untuk pencegahan itu tidak kelihatan dan sangat vertikal, sehingga Samarinda tidak bisa menganggarkan secara khusus. Untuk pencegahannya, kita hanya bisa melakukan di OPD-OPD,” terangnya.
Puji menyebut anggaran pencegahan narkoba tersebut salah satunya dialokasikan ke Dinas Pemuda dan Olahraga. Padahal, kata dia, untuk benar-benar mengefektifkan pencegahan dan penanganan narkoba, pemerintah daerah harus benar-benar mengalokasikan anggaran khusus.
Tak hanya itu saja, fungsi kontrol, pengawasan dan pencegahan juga harus melibatkan seluruh masyarakat.
“Untuk anggaran ini misalnya kita ikutkan di OPD Pemuda dan Olahraga. Di situ ada pembinaan, ada sosialisasi dan pendidikan. Kita hanya sebatas itu dan yang kita butuhkan sebenarnya adalah peran serta kepedulian masyarakat sebagai kontrol,” pungkasnya.
Penulis : Han