Publiknews. Co, Samarinda – Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti menilai bahwa Sapras dan SDM merupakan bentuk bagian terpenting terhadap pendidikan.
Puji Astuti atau biasa disapa Puji ini mengatakan, bahwasanya DPRD Samarinda mempunyai pogram untuk 1 tahun kedepan dengan Mitra kerja nya, salah satunya dalam kesempatan kali ini yaitu Dinas Pendidikan Kota Samarinda.
Sehingga, Puji menyampaikan pihak komisi IV selalu berkordinasi dan mengcrosscheck kinerja dari Dinas pendidikan (Disdik) untuk kedepanya, mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk dinilai dari kompetensi Guru dan juga Siswa nya.
” Kita melihat dari regulasi dan Kurikulum hingga siswa nya, termasuk kita cek apakah di beberapa sekolah sudah ada dana BOSDA, Bosnas apakah sudah ada atau enggak, atau apakah ada bantuan yang lainnya atau engga,” sampainya Puji.
Lebih lanjut, mengenai infrastruktur sekolah, Puji mangatakan, Bahwa usulan dan dorongan dari komisi IV yang pada tahun lalu di usulkan, telah terpenuhi walupun belum sepenuhnya merata di setiap sekolah yang ada di Kota Samarind.
“Tahun kemarin untuk infrastruktur sekolah sudah kita push, dan Alhamdulillah sudah terbangun, mulai dari SD – SMP namun adapula yang belum terlaksana karena keterbatasan anggaran,” kata Puji pada awak media usai Hearing, di Gedung Lt. 1 DPR Samarinda.
Dikatakannya, untuk mengurangi permasalahan SDM di Samarinda, pihak komisi IV mendorong agar Dinas Pendidikan bisa berkolaborasi dengan Dinas terkait karena, menurut Puji, masalah di pendidikan ini yaitu di narkoba, adanya peningkatan penggunaan narkoba diusia dini, perokok di usia dini, pernikahan dini lalu ada LGBT.
Maka dari hal tersebut, Puji menilai. “Disinilah peran dinas pendidikan agar berkolaborasi dengan dinas lain yang dimaksudkan, kita punya semacam tim terpadu, semisal dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dp2kb), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dp2pa) dengan Kepolisian dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNk) Samarinda,” jelasnya.
Politisi PKS itu pun menganggap, dengan melakukan kolaborasi inilah yang bisa mengurangi masalah masalah yang mengenai anak Didik di Kota Samarinda.
“Kan kita ingin Indonesia Emas, jika anak anak kita sejak dini sudah terpapar hal seperti ini akan sulit yang muaranya di pendidikan,” pungkasnya. (Adv)