Publiknews. Co -Samarinda– Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Samarinda, Komisi IV beraudiensi dengan Forum peduli guru Kota Samarinda membahas tunjangan insentif Guru tahun 2022. Ruang rapat Lt. 2 DPRD.
Komisi IV DPRD Samarinda, Puji telah merespon terkait soal banggar sudah 1 bulan yang lalu sejak ada perubahan APBD.
“Perubahan APBD perubahan karna postur anggaran itu pertamanya tidak ada perubahan karna ada kenaikan dan kenaikan itu hanya sedikit.” jelasnya.
Untuk mengantisipasi terjadi kekurangan pembagian anggaran tersebut maka pihak pemkot perlunya adanya penertiban anggaran yang telah diterbitkan.
“Oleh karna itu pos-pos anggaran ditertibkan. Untuk sekiranya apa kelebihan kekurangan itu harus ditertibkan, sebenarnya anggaran itu gak kurang,” ujarnya.
Diketahui sebelum audiensi ini berlangsung beberapa hari yang lalu pihak Disdikbud dan DPRD Samarinda telah membahas Anggaran tersebut.
“Waktu pertama kali hearing dinas pendidikan dengan komisi IV dijelaskan ada kenaikan. Semua pembayaran itu tidak ada berubah sebenarnya,” lanjutnya.
Adanya informasi yang tersampaikan kepada komisi IV terkait wacana pemotongan insentif dari700 ribu menjadi 250 ribu tersebut memang menjadi polemik dikalangan guru honorer, Tetapi pada saat Puji mengikuti rapat anggaran Puji juga memprotes perihal wacana tersebut.
“Tolong dibedah, maka bergulirlah wacana seperti ini dan sudah ada pernyataan dari Wali kota yang mengatakan tidak benar adanya pemotongan insentif Guru,”tegas kata politisi Demokrat tersbut.
Terakhir dari komisi IV ingin adanya ketetapan Perwali yang tidak berubah-ubah dan sesuai dengan peraturan diatas nya serta Perwali harus direvisi sehingga tidak menjadi polemik disetiap tahun
Penulis: farid