Publiknews. Co, Samarinda – Ketua Komisi l DPRD kota Samarinda Joha Fajal mengatakan bahwa untuk menerapkan sistem parkir non tunai di kota Samarinda perlu adanya inovasi yang tepat.
Hal tersebut dikarenakan kota Samarinda sebagai salah satu pusat kota di Kaltim dan harus menyesuaikan kemajuan zaman. Sehingga pembayaran atau pun transaksi secara digital sangat diperlukan agar tidak tertinggal.
Menurutnya, hal ini tentu melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda agar bisa memilih dan menetapkan lokasi yang memungkinkan untuk menggunakan sistemnya pembayaran parkir secara non tunai.
“Itulah yang menjadi tugas Dishub Samarinda melihat yang mana saja tempat yang memungkinkan menggunakan non tunai dengan yang tunai,” ungkapnya di Kantor Sekretariat DPRD Samarinda, Jum’at (7/7/2023).
Sebagaimana baiknya, politisi asal fraksi Nasdem tersebut sangat mendukung langkah yang di ambil oleh pihak Dishub selaku pelaksana. Namun kata Joha penerapan tersebut tentunya menimbulkan dapat menimbulkan pro dan kontra, sehingga wajar karena masih dalam proses.
“Harapannya ke depannya proses itu dapat berjalan lancar,” tuturnya.
Kemudian, Joha juga mengatakan jika dengan diterapkannya pembayaran parkir non tunai dilakukan salah satunya untuk mencegah keberadaan parkir liar maupun jukir yang nakal. Namun untuk pembayaran parkir secara nontunai tetap diberikan karcis parkir yang sama dengan pembayaran parkir tunai.
“Karena karcis parkir adalah bukti pembayaran yang sah dan resmi, terlebih dengan parkir non tunai ini nanti ke depan bisa terus naik lagi untuk PAD-nya kita,” tutupnya.
Penulis : Farid | Editor : Eka