Poto Dani Wakil ketua komisi lV
Publiknews. Co, Samarinda – Komisi IV DPRD Samarinda yang membidangi terkait kemasyarakatan, meminta agar adanya pendampingan khusus terhadap kasus korban pelecehan dan kekerasan seksual di kota Samarinda.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain yang mengatakan bahwa korban-korban pelecehan seksual itu dinilai tidak mudah bagi korban bisa sembuh secara total, mulai dari segi kesehatan, maupun psikologinya. Dikarenakan hal itu merupakan kejadian yang dianggap tabu Ditengah-tengah masyarakat.
“Masyarakat kita ini harus diedukasi, apalagi mereka ini korban, bukan mereka yang menginginkan jadi korban. Tapi malah seakan mereka seperti pelaku dimata masyarakat,” kata Sani Bin Husain diruang kerjanya Lt. 4 gedung DPRD Samarinda. Senin (27/2/2023) lalu.
Maka dari itu, para korban pelecehan merasa makin tertekan dengan respon masyarakat yang kurang baik dalam menilai para korban, yang mengakibatkan korban tidak berani melaporkan kejadian tersebut.
“Korban tersiksa, sedangkan pelaku kan lihat mereka bebas kesana dan kemari, tidak ada yang tau kalau dia penjahat kekerasan seksual, karena korban tidak berani buka suara itu tadi, padahal bisa saja diatasi kalau mereka buka suara, sehingga meminimalisir korban-korban lainnya,” terangnya.
Lantas berangkat dari itu, politisi asal PKS itu pun meminta agar dari pihak pemerintah dapat memberikan pemahaman berupa sosialisasi yang berkaitan dengan persoalan itu, agar bertujuan sebagai pembelajaran kepada orang tua dan anak serta masyarakat terlebih kepada para korban.
“Orang tua jangan malu, bukan anakmu yang mau. Dia hanya korban, jadi kita harus lawan pelaku, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) ini harus mendampingi dan kawal sampai tuntas,” pungkasnya. (Adv)