Publiknews. Co -Samarinda– Nidya Listiono tegaskan pihak ketiga dalam kerjasama dengan pemerintah daerah yang tidak memberikan keuntungan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim, akan di lepas.
Terkait dengan kerjasama pihak ketiga, Nidya Listiono menegaskan untuk benar-benar dilaksanakannya pengecekkan laba-rugi hasil dari kerjasama.
Hal ini diutarakan, lantaran upaya-upaya yang gencar dilakukan guna meningkatkan PAD haruslah berjalan dengan baik.
“Maksud saya, apakah ini perlu kita apakan, kita rubah atau kita apa ini. Pemerintah harus segera menindaklanjuti ini, jangan terus-terus dibiarkan,” ucapnya.
Baginya, kerjasama yang tidak menguntungkan haruslah segera untuk dilepaskan. Pasalnya, jika dipertahankan secara terus menerus, kerugian dan PAD yang lambat untuk meningkat pun tidak dapat dihindari.
“Ya kalau ada kerjasama yang merugikan, ngapain kita kerjasama. Pemerintah harus turun dong kalau sudah seperti itu, intervensi pihak kerja sama yang justru tidak memberikan PAD Kaltim keuntungan,” tegas Tio.
Ditambah, Kaltim menargetkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di tahun 2024 ialah sebesar 20 Trilliun.
“Hari ini kan APBD kita naik ni, tahun depan kita mjnumal 20 Trilliun. Apakah bisa sampai 30 Trilliun, bisa,” ujar politisi Golkar tersebut.
Untuk itu, ia kembali menegaskan, jika upaya screaning tersebut merupakan bagian dari bentuk keseriusan meningkatkan PAD Kaltim.
“Intinya saya peduli dengan Perusda yang prospektif terhadap peningkatan PAD. Makanya kita terus kejar Bapenda, Perusda, Pajak,” tandas Tio.
(Abi/ADV/DPRD Kaltim)