Publiknews. Co, Samarinda – Kelangkaan gas LPG subsidi 3 kilogram ahir-ahir ini sangat meresahkan warga kota Samarinda.
Anggota Komisi II DPRD kota Samarinda, Novi Marinda Putri mengatakan bahwa kelangkaan tersebut disamping menjelang Hari Raya Idul Adha yakni akibat pendistribusian yang tidak tepatnya sasaran.
Novi menyampaikan, persoalan kelangkaan dan kesulitan dalam mendapatkan gas Lpg ini hampir terjadi di seluruh daerah dan tidak hanya di kota Samarinda. Sehingga ini menjadi harus menjadi perhatian bersama tidak hanya satu pihak.
“Lagi-lagi ini penjualannya tidak tepat sasaran, seperti pedagang – pedangan besar mereka rata – rata bebas membeli, siapapun yang punya gas 3 kg LPG itu dia boleh membeli gas kan berarti dan disitu tidak ada aturan,” ujar Novi saat diwawancarai oleh awak media, pada Rabu (05/06/2024).
Dalam hal ini, kata Novi, DPRD Samarinda akan mencoba mengambil langkah yang akurat melalui regulasi ataupun pembuatan aturan terkait dengan klasifikasi peruntukan pemakaian gas LPG.
“Ya nanti kedepan kita harap ada regulasi yang jelas dan juga bisa tepat sasaran, karena kalau tidak masyarakat pastinya panik dengan terjadinya kelangkaan gas dan akhirnya mereka kalang kabut untuk nyetok gas tersebut,” ungkapnya.
Kemudian, Novi juga menuturkan dalam waktu dekat ini, pihaknya akan segera memanggil dari pihak Pertamina guna menanyakan permasalahan tersebut terjadi karena apa.
Politisi Basuki Rahmat ini juga menjelaskan, jika sebelumnya pihak Pertamina telah memberikan informasi terkait kelangkaan ini yaitu kuota yang ada tetap sama, namun agen-agen yang di bawah itu menjualnya bebas dan tidak ada batasan.
“Nah karena hal tersebut pedagang – pedagang dan warung – warung besar yang seharusnya tidak boleh menggunakan tabung gas 3 Kg LPG ternyata mereka masih memakai itu,” tuturnya.
Maka dari itu, DPRD akan melakukan pertemuan dengan pihak Pertamina untuk memperjelas persoalan yang dihadapi warga saat ini.
“Jika nantinya diperlukan aturan yang kuat, ya kita buatkan aturan tapi apakah kedepan aturan tersebut dapat dijalankan. Karena masalahnya kita bikin aturan pun kadang – kadang tidak dijalankan, makanya saat ini kita berusaha agar agen-agen itu tidak menjual bebas dan harus ada syarat – syaratnya terkait orang yang bisa mendapatkan gas tersebut,” pungkasnya.
(Rid/Eka)