PUBLIKNEWS. CO -SAMARINDA– Anggaran untuk keberlangsungan produktivitas petani tidak sampai 2 persen dari jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang ada. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (24/9/2022).
Produktivitas Petani dalam Anggaran tidak sampai 2% dari jumblah APBD yang ada. Wakil DPRD Kaltim Muhammad Samsun membenarkan adanya hal ini.
“Kalau dari jumlah (APBD Kaltim-red) Rp 15 triliun, yang diberikan kepada Dinas Pertanian paling sekitar Rp 65 miliar saja, tidak sampai satu triliun. Padahal ada banyak program yang harus dilakukan oleh Dinas Pertanian, pangan, tanaman dan dinas terkait dengan pertanian dalam arti luas untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Timur,” kata Samsun.
Menurut Politikus PDI tersebut bahwa kondisi ini menunjukan ketidakseriusan pemerintah terhadap dukungan para petani. Bahkan dapat diakui kalau petani saat ini masih jauh dari kata sejahtera.
Padahal perlu diakui jika lahan untuk pertanian di Benua Etam terbilang sangat luas dan memiliki potensi besar. Apalagi menjelang perpindahan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Tentunya kebutuhan pangan akan semakin meningkat, yang jika tidak ditopang dengan produksi pangan dalam daerah maka akan menjadi ketergantungan secara terus menerus dengan daerah lainnya.
“Swasembada kita sekarang hampir tidak ada, daging kita masih harus mendatangkan dari daerah lain. Beras harus didatangkan dari luar Kaltim kemudian ini mesti menjadi peringatan pemerintah untuk mengembangkan produksi pertanian kita,” terang Samsun.
Dia menambahkan, mestinya dengan adanya IKN, Benua Etam harus lebih mandiri dan memiliki potensi besar kalau pemerintah benar-benar serius dalam memberikan dukungan. Karena jelas petani Kaltim tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari pemerintah.
“Pemerintah mesti fokus memberi dukungan dengan menunjukkan besaran anggaran yang dialokasikan buat pengembangan pertanian. Semoga petani kita terlindungi, terbantu dan terbina oleh pemerintah guna semakin produktif untuk menopang ketahanan pangan di Kaltim dan di Indonesia,” pungkasnya.
Penulis: Rd