PUBLIKNEWS. CO – SAMARINDA- – Kenaikan harga BBM sampai saat ini masih menyita banyak perhatian masyarakat, imbas dari Kenaikan BBM ini juga terdampak pada sektor lini bisnis, mulai dari tingginya biaya produksi, meningkatnya biaya transportasi hingga biaya lainnya.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Ali Hamdi ZA. Turut menyoroti hal tersebut. Dia meminta pemerintah untuk kembali mempertimbangkannya, sehingga harga BBM dapat diturunkan.
“Melalui fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), terus mendorong agar pemerintah pusat segera melakukan revisi ulang terhadap kebijakan BBM,” kata Ali saat dihubungi awak media melalui telepon seluler. Jum’at (30/9/2022).
Menurutnya, jika pemerintah benar perduli terdahap masyarakat, maka pemerintah sudah semestinya memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan rakyat.
“Kalau betul pemerintah peduli masyarakat maka pemerintah juga harus memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan rakyat, saat ini hampir semua kebutuhan pokok rakyat melambung tinggi,” tegasnya.
Perlu diketahui, pemerintah secara resmi mengumumkan penyesuaian harga BBM jenis solar, pertalite dan pertamax. Masing-masing menjadi Rp 6.800 per liter untuk solat, Rp 10.000 per liter untuk pertalite dan Rp 16.500 per liter untuk pertamax.
Anggota Badan Musyawarah ini menyatakan bahawa, pihaknya lewat Fraksi PKS juga akan memberikan masukan langsung kepada DPR RI dan menerangkan bahwa kondisi masyarakat terutama didaerah-daerah saat ini betul-betul terpuruk akibat kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Yang jelas kita hanya memberikan dorongan kepada pusat, bahkan kalau perlu PKS melakukan hearing kepada kementerian yang menangani Sumber Daya Manusia (SDM),” pungkasnya.
Penulis : Rid