Samarinda, Publik News — Deni Hakim Anwar, Anggota Komis IV DPRD Kota Samarinda, mengatakan pencegahan Virus Covid-19 pada anak akan di optimalkan.
Ada berita gembira dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 jenis Sinovac, untuk anak usia 6-11 tahun.
Hal tersebut mendapat tanggapan dari anggota komisi IV DPRD Kota Samarinda. Deni menilai, dengan di perbolehkannya vaksinasi tersebut, maka bentuk pertahanan dan pencegahan anak dari penyebaran virus Covid-19 lebih optimal.
Dia mengatakan, jika kesehatan anak sudah sepatutnya untuk di jaga. Pasalnya, anak-anak juga perlu mendapatkan Herd Immunity atau kekebalan tubuh, tidak hanya orang dewasa dan seluruh kalangan masyarakat.
“Tentunya tidak ada yang bisa menjamin imun anak itu lebih kuat dari pada orang dewasa, sehingga vaksinasi ini kami harapkan bisa dirasakan semua kalangan, baik muda maupun tua,” jelas Deni.
Baginya, di perbolehkannya vaksinasi ini merupakan upaya pencegahan dan pertahanan yang harus di bangun oleh masyarakat. Hal tersebut merupakan upaya perlindungan terhadap anak secara optimal.
“Tentu saja, pastinya, vaksinasi yang sudah disetujui oleh BPOM sudah melalui tahapan uji teknis dan klinis juga,” ucap Deni.
Politisi grindra tersebut pun melanjutkan, pelaksanaan vaksninasi bagi anak tersebut di harapkan memiliki tampilan dan mekanisme vaksinasi yang berbeda. Pasalnya, vaksinasi bagi anak harus ada treatment khusus yang di berikan kepada peserta vaksinasi. Ia mengaku akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda terkait hal tersebut.
“Kalau orang dewasa kita suruh duduk suntik ya pasti nurut, kalau anak-anak kita suruh duduk bisa jadi malah lari-larian,” ceritanya sambil tertawa.
Bukan hanya itu, Deni pun menegaskan jika tim screening vaksinasi, juga perlu utuk memastikan kesehatan anak-anak dalam mengikuti vaksinasi yang nantinya akan dilakukan. Hal tersebut sangat di perlukan, untuk memastikan kesehatan anak-anak dalam mengikuti vaksinasi.
“Ini yang perlu diperhatikan, jangan sampai dilakukan vaksin tetapi kondisi badan tidak fit, maka potensi akibat fatal bisa saja akan dialami,” katanya.
Kemudian Deni mengatakan, jika program ini harus disupport dan mendapatkan dukungan secara penuh oleh warga, agar terciptanya kekebalan imun secara komunal dan maksimal. *
Penulis: Anisa