Publiknews. Co, Samarinda – Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 penduduk Kota Samarinda berjumlah sebanyak 827.994 jiwa. Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Samarinda bertambah 3.466 jiwa menjadi 831.460 jiwa.
Sementara itu, Samarinda juga dikenal sebagai kota transit atau pusat perbelanjaan, dimana dengan jumblah pertumbuhan penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun, tentunya tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan penggunaan transportasi darat juga ikut meningkat.
Terlebih, jelang hari raya idul Fitri 1444 hijriah, tidak menutup kemungkinan tingkat kepadatan penduduk di Samarinda akan lebih padat, dengan kedatangan penduduk di luar Samarinda.
Menanggapi hal tersebut, anggota komisi II DPRD Samarinda, Guntur membenarkan bahwa Samarinda termasuk daerah transit, lantaran Samarinda adalah salah satu kota yang cukup lengkap dari segi kebutuhan bagi masyarakat, baik kebutuhan secara internal maupun eksternal.
“Jadi memang betul bahwa Samarinda ini adalah daerah transit artinya penduduk kita ini hampir 1 juta, jadi kita lihat dari segi bahan sudah lengkap, mulai dari sembako bahkan pusat perbelanjaan di Samarinda juga,” kata Guntur saat diwawancarai media ini, di gedung sekretariat DPRD Samarinda. Kamis (14/4/2023).
“Kita tidak bisa pungkiri bahwa penduduk kota Samarinda belakangan ini bisa meningkat penduduknya lebih dari 1 juta jiwa, karena ketambahan dari luar kota yang masuk ke Samarinda,” imbuhnya.
Melihat fenomena tersebut, Kader Demokrat tersebut bergerak cepat untuk mendorong mitra kerjanya yakni Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, untuk bisa meminimalisir terjadi penumpukan kendaraan (macet) lalu lintas.
“Kita dari komisi III mendorong dari Dishub, agar bagaimana Samarinda bisa bebas dari kemacetan dari penduduk luar kota, seperti Balikpapan, Tenggarong, Bontang, Kutim untuk berbelanja sembako dan kebutuhan lainnya,” ujarnya.
Adapun salah satu solusi yang ditawarkan nya yakni, Untuk membuat rekayasa lalu lintas di titik-titik tertentu yang padat dengan kendaraan, hal tersebut sekiranya bisa dilakukan tentunya melalui Dishub Samarinda.
“Mungkin ada beberapa hal yang bisa dilakukan di jalur-jalur Samarinda, yang tadinya macet mungkin bisa ada rekayasa jalur kendaraan sehingga menghindari macet, apalagi ini mendekati lebaran pasti lebih banyak lagi penduduknya,” tandasnya.
(Farid)