PublikNews. Co -SAMARINDA – Kontroversi Pernyataan Ismail Bolong buat heboh masyarakat seantero Nusantara. Samsun pinta masyarakat bijak menilai.
Belakangan ini, jagat raya publik sedang dihebohkan dengan persoalan Ismail Bolong, yang juga merupakan mantan anggota Polres Samarinda, Kalimantan Timur, dengan pengakuannya di media sosial.
Dalam video berdurasi 2 menit 17 detik, Ismail mengaku sebagai pengepul konsesi tambang batubara ilegal di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Ia juga memberikan pernyataan bahwa dirinya mendapatkan penghasilan yang cukup fantastis, yakni kurang lebih Rp 5-10 miliar per bulan.
Tak hanya itu, dalam pernyataannya, beberapa petinggi Polri serta Polda Kaltim diduga turut terlibat dan menikmati hasil pertambangan tersebut.
Melihat situasi tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menanggapi persoalan ini meminta masyarakat menilai sendiri dengan bijak, karena instansi kepolisian juga memiliki hak untuk klarifikasi.
“Dipersilahkan masyarakat untuk menilai, apabila instansi kepolisian tidak benar ya punya hak juga untuk klarifikasi. Biarkan mereka klarifikasi,” ujarnya ketika ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Rabu (9/11).
Ia menekankan, bahwasanya kegiatan apapun yang merusak lingkungan serta merugikan negara oleh pihak manapun pada dasarnya tidak diperbolehkan.
“Kalau Idealnya ya tidak boleh ada backing-backingan. Tidak boleh ada pihak-pihak atau oknum yang merusak lingkungan dan merugikan negara,” tandasnya. (Adv).