Publiknews. Co, Samarinda – Anggota DPRD Samarinda, Laila Fatihah menilai program pemerintah kota tentang penciptaan 10.000 Wirausaha baru (Start Up) dalam bentuk Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM) sebagai upaya percepatan pemulihan perekonomian Samarinda, masih kurang efektif.
Ia mengatakan, jika dilihat dari Program Probebaya, para pelaku UMKM yang diberikan pelatihan atau edukasi itu masih bingung untuk menjual hasil yang telah mereka buat.
“Untuk dikatakan efektif belum, sama seperti program Probebaya, efektifnya yang di mana mereka (Pelaku UMKM-red) di berikan edukasi atau pelatihan, tetapi terkendala jua setelah pelatihan mereka ini bingung harus apa,” ucapnya, Rabu (26/4/2023).
Selanjutnya ia mengungkapkan bahwasanya, harus ada pendamping khusus untuk para pelaku UMKM tersebut, agar diberi tuntunan dan arahan dalam menjual produknya.
Sehingga, para pelaku UMKM dapat mengetahui arah dan untuk mendistribusikan produknya. Dan ini juga membuktikan bahwa Pemerintah benar- benar tuntas mendampingi masyarakatnya.
“Menurut saya harus perlu pendampingan sampai tuntas, bahkan sampai mereka bisa mandiri dan mereka merasa di dampingi daj dilindungi oleh pemerintah,” pungkasnya.(Adv DPRD Samarinda)