PUBLIKNEWS.CO, SAMARINDA – Keberadaan anak jalan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) di Samarinda bukan masalah baru. Justru, semakin bertambah dan menimbulkan masalah baru, karena mereka hadir dengan berbagai modus dan cara.
Tak hanya itu saja, keberadaan mereka seolah-olah sulit dibendung. Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Sosial sebagai leading sektor telah melakukan berbagai upaya penertiban. Namun lemahnya penanganan, membuat para anjal dan gepeng ini tak jera.
“Semua harus bekerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Kita sudah punya Perda yang mengatur itu, jadi harus dilaksanakan,” katanya, ditemui Selasa (8/3/2022).
Pemerintah, kata Puji, harus memiliki trik khusus untuk menangani masalah anjal dan gepeng, khususnya di lokasi-lokasi favorit mereka beraksi.
“Sebenarnya kita sudah maksimal, di persimpangan sudah banyak imbauan. Di persimpangan juga sudah dijaga, saya lihat dimana-mana. Tapi mereka lebih pintar, sekarang mereka malah tambah marak,” ujarnya.
Tak dipungkiri, pandemi COVID-19 berdampak pada seretnya ekonomi, sehingga banyak perusahaan yang tutup. Akibatnya, pengangguran dimana-mana.
“Sekarang banyak PHK, lapangan kerja juga tidak ada dan masyarakat terbiasa di perintah, akhirnya begini,” ujarnya.
Seperti pengalaman sebelumnya, mendekati bulan Ramadan dan Idul Fitri, kata Puji, keberadaan anjal dan gepeng di Samarinda semakin bertambah. Untuk itu dirinya meminta Pemkot Samarinda untuk dapat lebih tegas.
“Mau puasa mereka banyak datang ke sini. Kita minta juga Satpol-PP untuk dapat menertibkan ini,” pungkasnya.
Penulis : Han