PublikNews. Co, Samarinda Tarif Air Minum alami penyesuaian, Direktur Utama(Dirut) Perumda Tirta Kencana pastikan penyesuaian tersebut tidak membebani masyarakat.
Nor Wahid Hasyim, selaku Dirut Perumda Tirta Kencana memberikan sosialisasi penyesuaian tarif air minum di tahun 2022 yang mengalami penyesuaian.
Penyesuaian tarif yang di lakukan tentu tetap mempertimbangkan aspek kesanggupan ekonomi masyarakat. Terlebih masyarakat Samarinda yang banyak membutuhkan ketersediaan air bersih untuk di gunakan dalam aktifitas sehari-harinya.
“Kita juga bisa memahami kondisi masyarakat, kalaupun di lakukan penyesuaian tarif, masih jauh di bawah ketentuan umum yang berlaku,” ucapnya.
Ia mengatakan, jika penyediaan ini hanya di lakukan sebanyak 9 persen saja. Asas yang di pegang teguh tak membebani masyarakat, serta tak berorientasi pada profit menjadi penekanan bagi Dirut Perumda Tirta Kencana tersebut.
“Hanya 9 peren saja di lakukan penyesuaian tarif, sedangkan kalau di kota lain sudah sampai 10ribu kalau kita penyesuaiannya hanya 0,5 rupiah/liter atau perkubiknya hanya 500 rupiah,” lanjut Dirut Perumda Tirta Kecana tersebut.
Ia berharap masyarakat dapat memahami bersama terkait penyesuaian tarif air minum ini.
“Mudah-mudahan ini bisa di pahami bersama. Kita nggak ngambil provit secara berlebihan, tapi kita inginkan masyarakat juga tidak terbebani dengan tarif yang di sesuaikan ini,” harapnya.
Prioritas saat ini, bagaimana kemudian air bersih dapat mengalir ke seluruh wilayah di Kot Samarinda. Hal tersebut merupakan komitmen bersama antar Perumda Tirta Kencana dengan partner perusahaan tersebut.
Tak hanya itu, setelah seluruh wilayah di aliri oleh air bersih, selanjutnya memperhatikan selanjutnya adalah memperhatikan kualitas dari air bersih tersebut.
“Setelah mengalir nanti, ya tetap kita juga akan perhatikan kualitas airnya, dan pada akhirnya kita akan terfokus kesitu juga, bagaimana membangun kualitas air yang baik untuk di gunakan sehari-hari” tambahnya.
“Walaupun terbatas, tapi tetap kita upayakan untuk dapat air bersih,”lanjutnya.
Jika melihat perbandingan, tarif yang di tetapkan di Samarinda, dapat di katakan masih berada di bawah standar yang ada.
“Dan inilah yang kita lakukan, kita masih di bawah UMK, batasan itu masih jauh di bawah, harusnya per kubik itu 12,500 kita baru 6,800 an saja, itu masih jauh,” bebernya.
Wahid mengatakan, jika sebenarnya masyarakat tak perlu cemas ketika ada perubahan tarif, cukup hemat dalam menggunakan air, maka penyesuaian tarif tak akan terasa berat.
“Upaya kedua, meminta masyarakat untuk berhemat, agar gak ngerasain penyesuaian tarif yang berlaku ini,” ungkapnya.
Ia pun meyakini, saat ini masih ada PR bagi Perusahaan milik pemerintah tersebut untuk lebih maksimal dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
“Pr nya masih di daerah utara, memang masih bergilir, Bengkuring 2 dan di susul cendana 3 dan 4 akan segera teratasi.” pungkasnya.
Penulis : abi/zul.